Racauan Suara Hati

satu lagi ni, hasil bongkar - bongkar buku kenangan ( 25 november 2009 )

Racauan Suara Hati 

Kesendirianku mengundang gejolak jiwa
Betapa hati merontah dikala kenangan itu menjelma
Hadir sayup – sayup bagai bayangan dikala senja
Yang ingin ku jama’ tetapi aku tak kuasa

Ditengah cerahnya mentari
Hatiku tak melihat terang
Semuanya gelap bagai ditutupi kabut yang sangat tebal
Sepintas bayangan itu terlintas disana
Lama ku tatap
Tak sadar perlahan kaki melangkah mencarinya
Tetapi semakin aku susuri kabut itu tak kunjung hilang
Bayangan itupun tak jua aku temukan

Sesaat aku tersadar
Mengapa aku harus mengejar dia?
Tubuhku berubah panas
Perlahan butiran permata jiwa menetes
Disaat aku teringat betapa hatiku terkoyak karena dia
Betapa hatiku pilu dan perih disaat dia pergi tanpa kata
Disaat aku belajar mencintai lagi setelah terluka

Semua begitu cepat terjadi
Kado istimewa dihari jadiku hilang begitu saja
Walaupun semuanya tak lama tapi banyak kenangan indah terselip disana

Aku terdiam tanpa kata
Aku tak sadar dengan apa yang ku rasakan kini
Semenjak kepergiannya aku dapat melupakannya
Tapi kini semua kenangan itu seolah – olah menari indah di pikiran dan sanubariku
Seakan menggoreskan lagi tinta – tinta kenangan yang indah dulu
Sadarku membisikan betapa terkoyaknya aku dengan sikapnya dulu

Terkadang aku merasakan keduanya begitu menyiksa diriku
Menyiksa batinku
Mungkin aku bisa bohong tentang perasaanku padanya
Dan berkata bahwa aku sudah melupakannya
Tapi hati ini terus merontah memanggil namanya
Mata tak ingin terpejam
Di kala wajahnya menari indah
Hanya gelisah yang menyiksa

Apakah aku masih mencintainya???
Atau inikah yang dinamakan benar benar cinta???
Semuanya masih maya....
Tak dapat ku terka jawabannya....

Aku tahu dia tak pernah pedulikanku
Tak pernah anggap aku ada
Tapi mengapa hatiku tak dapat balas perlakuannya
Mengapa hatiku ingin bersikap sebaliknya..?
Jawaban yang masih sulit ku jawab..

Aku hanyalah insan biasa yang punya cinta dan kasih
Yang selalu ingin disayang dan dimengerti
Mungkin perasaan ini hanyalah ilusi dikala rindu itu tiba
Dikala nyanyiannya semakin merdu yang tak dapat ditolak jiwa
Dan ku sadari ada terselip makna disebalik semua kisah ku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari Rabalas Lawas

ADAT PERNIKAHAN MASYARAKAT SUKU SUMBAWA

FUNGSI LAWAS PADA MASYARAKAT SUMBAWA (Oleh : Mufti Jauhari Alhusni) Kelengkapan Referensi Penyusunan Skirpisi salah satu Mahaiswi Universitas Mataram